Kamis, 18 Februari 2010
PASUNGAN MALAM PURNAMA
Naskah : BEBEN BENJAMIN
PADA RUANG BAWAH TANAH KUMUH PADA SEBUAH RUMAH...BEBERAPA SAMPAH BERSERAKAN, JUGA TUMPUKAN KARDUS. SEORANG PEREMPUAN TERPASUNG.......TUBUHNYA JUGA KUMUH. BAU AMIS BERCAMPUR DENGAN UDARA PENGAB. SEORANG PRIA PARUH BAYA TERMENUNG TAK JAUH DARINYA. KEDUA KAKINYA JUGA TERPASUNG.......
RANDU : Entah masih siang ataukah sudah sore...Q.musik....Kita tidak pernah tahu pasti. Ruangan bawah tanah ini benar-benar memisahkan kita dengan dunia luar.....Sinar mentari sudah susut atau belum, aku tidak tahu.....Tapi.....Apakah kau tidak merasa gerah.....?? (PAUSE, SEAKAN MENANTI JAWABAN) Kau masih diam.....? Kuperhatikan belakangan ini kau selalu diam, Inai......Bicaralah.....Inai.....Inai...........
INAI : (MENGERANG KUAT, KESAL) Hoaaaaagghhh..........
READMORE...
Label:
naskah
UMANG : Terlalu banyak yang terjadi di luar sana, kawan …. Separuh waktu kuhabiskan untuk memikirkan kalian ….. Paruh waktu lainnya kupikirkan demi warga kampong. Kalian tahu, apa yang dilakukan Sampe?? Tidak habis-habisnya manusia lupa diri itu mengibarkan panji-panji kekuasaan. Ia mengatur semuanya sesuai dengan keinginannya sendiri.
RANDU : Kalau aku masih di luar sana … Mungkin lagu sedih lah yang akan kuciptakan, lantas kumainkan dengan musikku ……
UMANG : Lagumu akan semakin sedih, Randu...(fade in sape’ ilustrasi)... Sampe menaikkan semua harga barang dengan alasan untuk pajak …. Dan yang lebih celakanya …. Sampe menjejali kantongnya dengan uang milik warga …..
INAI : Sampe merampok …??
READMORE...
RANDU : Kalau aku masih di luar sana … Mungkin lagu sedih lah yang akan kuciptakan, lantas kumainkan dengan musikku ……
UMANG : Lagumu akan semakin sedih, Randu...(fade in sape’ ilustrasi)... Sampe menaikkan semua harga barang dengan alasan untuk pajak …. Dan yang lebih celakanya …. Sampe menjejali kantongnya dengan uang milik warga …..
INAI : Sampe merampok …??
Label:
teater
Senin, 22 Desember 2008
Pasungsan Malam Purnama
ketika kekuasaan itu menjadi alat untuk memuaskan nafsu, rakyatlah yang akhirnya menderita. manusia tidak mengindahkan lagi nilai-nilai kehidupan...yang ada hanyalah kegilaan seorang penguasa. READMORE...
Pasungan Malam Purnama
pementasan dapur teater pada temu teater se-Kalimantan di taman budaya kalimantan barat.
naskah: Beben Benyamin
Sutradara: Yoseph Odillo Oendoen, S.Sn.
Pemain:
Beben sebagai randu
yuniarsih sebagai inai
jamal sebagai ulai
bayu sebagai sampe'
yudha sebagai domdom
novi maulidi sebagai bambam
Drs. Pietra Sar sebagai umang kelik
azri sebagai gagas
penata musik: Ferdinan, S.Sn.
pemain musik: Ferdinan, S.Sn. - Ferdinan Martin, SP
Lighting: Harizan - ishaq
Produksi: Dapur Teater Pontianak dan KONTAK (komunitas teater pontianak)
READMORE...
Rabu, 17 Desember 2008
dapur teater
tidak ada lakon yang tidak berarti...yang ada hanya aktor yang tidak berarti
READMORE...
Label:
tetaer
Langganan:
Postingan (Atom)